uc.jpg

Ungkapan dan perumpamaan

Selepas dari bulan januari , Beberapa hari itu terasa berbeda dari biasanya . Ini membuat pelajar yang akan lulus merasakan tugas tugas dan mungkin hal lainnya , semua itu seolah bersatu dan menjadi sebuah senjata yang mematikan. Tapi meskipun begitu , para pahlawan mengajari kita untuk memberikan suatu senjata yang memang sudah ada di sekitar kita. Tanpa senjata canggih pun , bambu runcing mampu menjadi senjata yang mematikan.

pada kesempatan kali ini penulis ingin berbagi seraya mengingat kembali tentang peribahasa dan ungkapan. Sepintas ke dua hal ini hampir mirip , yaitu sama sama memiliki makna kias.
adapun yang di maksud peribahasa adalah suatu kalimat yang bermakna kias , sedangkan ungkapan adalah beberapa kata yang bermakna kias.
perbedaan kalimat dengan beberapa kata yaitu terletak pada pengertiannya.
contoh peribahasa : bagai mendapat durian runtuh (mendapatkan rejeki tanpa di duga sebelumnya)
contoh ungkapan : membanting stir (mencari hal lain)

ke dua contoh di atas memang hampir mirip . Tapi dari segi jumlah kata , peribahasa lebih banyak dari pada ungkapan.

oleh karena itu pengertian ungkapan dan peribahasa (perumpamaan) hanya terletak pada jumlah kata .
membanting stir = 2 kata
bagai mendapat durian runtuh = 4 kata
oleh karena itu dapat di simpulkan bahwa perbedaan peribahasa dan ungkapan hanya terletak pada jumlah kata , yaitu kata dalam peribahasa lebih banyak dari pada kata dalam ungkapan.
contoh lain peribahasa ;
bagai air dengan minyak (tidak dapat bersama/menyatu)
bagai ayam bertelur di lumbung padi (seseorang bahagia tanpa memikirkan hal lain)
bagai bumi dan langit (dua hal yang sangat berbeda)
bagai telur di ujung tanduk (sesuatu dalam keadaan yang berbahaya/genting)

contoh lain ungkapan ;
besar kepala = sombong
keras kepala = tak mau di peringatkan
mata mata = kepercayaan seseorang untuk menyelidiki

Previous
Next Post »