setelah sebelumnya sedikit belajar tentang belajar bahasa sunda ,saat ini penulis akan sedikit membahas mengenai dampak positif budaya sunda dalam proses globalisasi.
mungkin untuk yang telah mengenali budaya sunda , tidak akan asing lagi dengan kata 'pamali' yang berarti 'di larang karena bertentangan dengan kebiasaan nenek moyang'.
beberapa fakta positif budaya sunda dalam proses globalisasi adalah nilai nilai agama dan kepercayaan yang memang di butuhkan untuk kehidupan sekarang ini.
mengutip dari beberapa sumber yaitu dalam artikel 'tuang bari ngadeg (makan sambil berdiri)' pada buku bahasa sunda kelas IX .
dalam kehidupan sehari hari tak aneh lagi mendengar kata 'pamali' , contohnya
1. "Tong nyatutan kuku peuting , pamali (jangan memotong kuku di malam hari , pamali)"
perintah yang berupa larangan ini di maksudkan untuk ;
*) menjaga keselamatan , karena dahulu itu penerangan dalam rumah masih menggunakan api kecil . Oleh karena itu penerangan belum terlalu full seperti saat ini.
2. "Tong ulin peuting , pamali .bisi aya kulit katincak " (jangan bermain malam , pamali . Mungkin kan ada kulit terinjak)
hal ini berguna untuk
*) keselamatan , karena di waktu dulu saat malam itu terkadang ada banyak hewan liar , dan bahaya lainnya.
itulah beberapa larangan dalam budaya sunda yang di tujukan untuk suatu kebaikan .
tapi terkadang larangan larangan ini di abaikan tanpa di pikirkan , tapi apabila kita berpikir lalu merasakan , mungkin kan banyak pelajaran tentang larangan itu. Karena nilai nilai itulah yang akan perlu di jadikan dasar dan landasan untuk mencapai masa depan yang lebih dan terus indah.
di indonesia bukan hanya ada suku sunda saja , mungkin beberapa suku lainnya pun memiliki nenek moyang yang berkemampuan spritual tinggi . Tapi perlahan itu terancam oleh budaya baru yang dapat merubah segalanya , tidak perlu merasa bodoh ketika mencintai budaya daerah . salah satu menghargai nenek moyang adalah dengan mengangkat derajat budaya yang tidak bertentangan dengan agama.
ConversionConversion EmoticonEmoticon