uc.jpg

Ketika cinta tak berkata

Di sebuah tempat Pertengahan kota dan desa , ada seorang anak yang hari hari nya ceria , tambah ketika ia telah menyukai seorang pria. Namun , sewaktu ia masuk kelas 2 SMP ia baru merasakan hal itu.
waktu itu jam pelajaran pertama sewaktu upacara

"komando saya ambil ali kepada tiap tiap pasukan . Kembali ke tempat"
ternyata tiba tiba
"pak , rani pinsan" . Dengan cepat guru di depan yang sedang mengawasi anak anak dalam upacara senin itu segera menggendongnya menuju ruang murid .

seingatnya rani tadi sedang upacara . Kenapa tiba tiba ia di sana.
"saya di mana pak"
"tadi kamu pingsan" jawab gurunya
dalam hatinya ("saya kenapa lagi ya allah , rasanya tubuh ini mulai letih .")

"bagaimana sekarang keadaan kamu ran?" tanya seorang temannya.
"saya baik baik saja no . Ayo kita ke kelas" (ia berjalan berpura pura tegar .) dalam hatinya "ku tak ingin mengecewakan jono . Hampir setiap detik , ia selalu memandangi ku dan memperhatikanku. Padahal ia teman baru di SMP"

setibanya pulang sekolah , pada pukul 13.00 WIB , ada telp masuk .
"no baru memanggil .. Angkat aja dulu ah"

"assalamu'alaikum" (ucap jono)
"wa'alaikum sallam"
"apa ini dengan rani?"
"iya saya sendiri . Ini dengan siapa?"
"ini aku jono . Tadikan di sekolah aku minta no telp kamu . Masih ingat?"
"masih jon , ada apa?"
"mau tanya kabar kamu ran , aku tadi was was lihat kamu tiba tiba pingsan lagi"
"alhamdulillah baik aja jon , mungkin cuma kecapean" (tiba tiba sedih)
"kenapa sedih ran , apa ada masalah?"
"tapi kamu jangan bilang bilang ya"
"iya , emangnya kamu kenapa?"
"sebenarnya aku ini sakit , perut kiri sering sakit . Tak jarang aku memelas di kamar sendirian"
"mungkin ginjal kali , tapi sudah di periksa ke dokter?"
"pernah jon , tapi waktu ke dokter itu aku pingsan . Jadi gak tau apa apa . Pas sadar aku lagi terbaring di tempat tidur."
(terharu)"yang sabar aja ya ran , aku sangat ngerti keadaan kamu . Aku harap kamu tidak berputus asa."
"makasih ya jon , kamu emang baik . Padahal kita baru kenal 2 bulan"
"biasa aja kok ran , apalagi aku kan suka ka.." (tiba tiba terputus)
"suka apa jon , kok bicaranya terputus?"
"enggak kok ran , oh ya sudah dulu ya . Aku di suruh sama mamah aku."
rani masih bertanya . Apa maksud jono tadi . Apa mungkin saja dia salah .

sebulan berlalu , hubungan rani dan jono semakin akrab .

pada suatu hari , hari itu adalah di mana jono berolahraga di sekolah begitupun rani . Tapi rani waktu itu tak olah raga , di karena kan keadaannya yang belum fit .
rani lebih memilih mengerjakan tugas Matematika buat esok hari , karena memang ia satu di antara murid yang rajin lainnya.
"aduh , salah tulis . Untung ada penghapus ." dalam hatinya
lalu ia bergegas untuk mengambil penghapusnya dalam tas nya sendiri. "lah , kok gak ada sih . Oh ya , pinjam sama jono aja ah . Kan jono bilang kalau mau pinjam sesuatu ambil aja di tas."

ia berjalan perlahan di kelasnya sendiri . Tak ada yang melihat . Tapi ia kemudian bergegas ke meja jono untuk pinjam penghapusnya . Tapi ternyata ia lihat di bawah meja gak ada . Akhirnya ia pun beranilan diri melihat isi tas jono , si lelaki baik yang selalu menolongnya itu .
"buku harian" ucapnya pelan , "kok jono tidak pernah cerita kalau ia punya buku harian ." .
ternyata ia mengambil buku itu berserta penghapusnya . Mungkin rani ingin melihat isinya.

sewaktu rani menyimpan buku itu ke tasnya, tiba tiba jono masuk ke kelas
"hy , ran?"
"hy juga jon , sudah olahraganya?"
"belum , aku berhenti dulu olahraganya"
"loh , kenapa berhenti?
"ada deh"
"ah kamu . Oh ya jon , bisa tolong bantuin aku gak cara ngerjain soal yang ini?"
"bisa dong cinta , asalkan kamu tetap semangat jalani hari hari mu . Aku akan siap jika aku masih ada"
"makasih ya jon"

memang telah biasa jono memanggilnya cinta begitupun rani .. Mereka mengganggap sebagai sahabat .

saat itu , sesampainya rani di rumah ia tergesa gesa ke kamarnya membuka buku harian jono .
dalam buku itu
"sejak ku mulai smp , aku jadi tidak mengerti tentang jiwa ini .
sejak ku kenal dirinya , rani namanya . Ia orangnya cantik , baik , meski agak cuek pertama ku dekati . Hati ini rasanya menyukai dia , tapi kata bu devi (guru ipa) ciri ciri masa puber itu sudah usia 14 tahun ke atas , tapi kan aku 3 bulan lagi 14 tahun . Kok aku tertarik lawan jenis.
mungkin hanya biasa , tapi hampir tadi sewaktu aku menelpon dia aku keceplosan . Untunglah semua belum terjadi . Di bulan april nanti , ayah dan ibu akan mengajak pindah lagi . Katanya di sini gak punya keluarga , padahal di sini aku suka seorang wanita."

"apa , di bulan april jono mau pindah . Ku rasa , waktu itu tinggal 3 hari lagi (melamun) . Bagaimana ini , padahal akupun suka dia . Aku gak mau pisah sama pria sebaik dia. Aku tidak mau !"
halaman itu halaman pertama yang ia baca , tapi ia masih ingin melihat apa yang di tulis jono sesudah itu.

sampai malam tiba pun,saat ia kerjakan tugas terus terbayang jono . Terlebih saat saat bersama jono , ia begitu baik . Rasanya jika hidup ini bagai ulangan , aku akan pilih tetap bersamanya walau itu salah . Tapi rasanya , semua itu tak mungkin . Semua ini akan terjadi , pasti .

hingga dalam tidur sekalipun , rani belum tenang dan cemas .

esok hari , tepat pukul 5:30 setelah ia shalat shubuh , tiba tiba handphonenya berbunyi.
sudah tak aneh lagi , jono yang pagi pagi sms .

ternyata rani tidak membalasnya , tidak biasanya ia berlaku seperti itu padanya . Tapi hari itu , jono merasa aneh melihat rani yang malah banyak diam padahal biasanya ia begitu murah senyum pada jono .
jono menghampiri rani , "ran , kamu lihat buku yang sampulnya biru ?" (sebari menepuk pundak rani)
"gak tahu tuh jon."
"kirain lihat , kamu kenapa jadi murung?"
"gak apa no"
"awas kalau ada masalah gak cerita , ran aku mau istirahat dulu ya . Haus nih"

perlahan jono menjauh dari meja rani , tapi ia masih bertanya kenapa rani seperti itu.
ketika jono telah menutup dan pergi dari kelas meninggalkan rani sendiri , rani bergegas menyimpan buku itu .
saat ia buka tas jono , terlihat di dalam sana ada buku paket yang ukurannya lebih kecil dari lainnya. Ia simpan di sana buku itu .

tiba di mana jono akan pergi dan jono sebelum pergi ia mengunjungi rumah rani , seperti biasa ia salam kepada bapak rani yang kebetulan sedang bereskan kebun . Setelah itu jono cepat menghampiri rani dan melakukan perbincangan yang singkat . Rani pura pura tegar mendengar kata kata pisah dari jono . Apalagi saat jono berkata "aku akan pindah ke jakarta , mungkin tak kembali . Tapi ku kan coba temui kamu ran di sini".
terlihat jelas oleh rani wajah jono yang agak mengeluh , tapi dia tahu bahwa tak layak ia menangis di sana , terlebih ada ayah di kebun .
ketika jono melangkah tak terlihat dari rumahnya , rani berharap bahwa kelak ia dan jono dapat bersama dan menyatukan cinta mereka yang belum sempat di ungkapkan satu sama lain.


novel pendek di atas karya saya sendiri (anggiyana) bukan hasil copy dari blog orang .
Previous
Next Post »